Minggu, 06 Oktober 2013

AKSI KEJAHATAN PADA KARTU KREDIT ATAU KARTU ATM

Kali ini saya akan membahas tentang macam-macam kejahatan komputer.Pada post sebelumnya saya sudah membahas tentang apa itu keamanan informasi(Social engineering). Mungkin kalian sudah banyak mendengar tentang berbagai macam kejahatan komputer, tentu saja kita tidak asing lagi mendengar kata hacker ataupun cracker. Ya.. itu lah istilah bagi orang-orang yang sering menembus keamanan dari suatu sistem komputer. Memang banyak yang bilang cracker itu niatnya baik sedangkan hacker itu jahat, tapi keduanya sama-sama melakukan kerusakan sistem.
Kejahatan informasi sudah banyak dilakukan sekarang ini, salah satunya seperti pencurian password. menurut W Stallings ada beberapa kemungkinan serangan terhadap keamanan sistem informasi, yaitu interruption, interception, modification, fabrication. Pada kali saya hanya akan membahas mengenai interception.



APA ITU INTERCEPTION?
Interception
 Merupakan ancaman terhadap secrecy dimana orang yang tidak berhak namun berhasil mendapatkan akses informasi dari dalam sistem komputer. (Contoh : Wiretap-ping atau mencopy data secara tidak sah, dll)
     
 TEKNIK SKIMMING, CHIP IMPLANT, WIRE TAPPING
Skimming
Skimming adalah teknik mengumpulkan informasi sebuah kartu kredit atau kartu ATM dengan cara menempatkan alat yang biasanya disebut skimmer. Alat skimmer bertugas merekam jejak penggunaan sebuah kartu kredit atau kartu ATM. Jika alat ini dipasang di sebuah mesin ATM, otomatis semua kartu yang keluar masuk di mesin ATM tersebut akan terekam data dan aktifitasnya. Kalau yang dimasukkan adalah kartu kredit, maka yang terekam data kartu kredit. Kalau yang dimasukkan kartu ATM, maka yang terekam kartu ATM. Data apa yang direkam? Tak lain data yang ada di belakang pita magnetik sebuah kartu. Makanya setelah aksi skimming merajalela maka bank penerbit kartu kredit mengeluarkan kartu kredit chip. Jadi semuanya ada sejarahnya jika kita telusuri dari awal.

Lalu buat apa dan bisa apa jika mendapatkan data sebuah kartu kredit atau kartu ATM? Sudah jelas untuk mengambil dananya. Nanti data-data ini akan ditembak ulang ke kartu kredit palsu atau kartu kredit bodong. Dengan kartu-kartu plastik bodong inilah kawanan maling berbelanja atau menarik uang tunai lewat mesin ATM. Kasus inilah yang belakangan terkuak marak dan menjadi berita headline media cetak atau televisi. Lupa ya? Contoh pemasangan alat skimmer bisa Anda lihat di foto bawah ini. Sungguh sangat cerdik sekali bukan?

Ada satu hal yang harus Anda perhatikan: jika aksi ini dijalanan untuk mengambil data sebuah kartu ATM, biasanya juga akan dipasangkan kamera pengintai secara tersembunyi. Tujuannya untuk mengetahui nomor PIN yang dimasukkan si nasabah (korban atau target). Nanti kawanan maling data stolen ini akan mencocokkan jam dan tanggal transaksi dilakukan. Mereka butuh nomor PIN untuk bisa mengambil tunai lewat kartu ATM. Makanya sangat dianjurkan untuk menutup dengan tangan pada waktu menekan PIN. Beberapa mesin ATM baru sudah dibuatkan semacam layar penutup sejak kasus ini marak.


Chip Implant
Chip implant sebenarnya sama dengan skimming hanya saja alat yang digunakan lebih kecil. Chip implant tidak mengincar mesin ATM melainkan lebih mengincar mesin-mesin EDC yang ada di berbagai tempat dan toko. Kawanan maling ini bisa pura-pura menjadi petugas bank untuk melakukan inspeksi atau pemeriksaan rutin mesin EDC di sejumlah toko atau merchant dengan berbagai alasan. Kadang mereka pura-pura mengatakan bahwa mesin EDC sedang error jadi perlu diganti mesin baru, dsb. Nah, mesin-mesin EDC baru yang digantikan inilah sudah terpasang semacam chip. Ya mirip semacam prosesor gitu lah. Chip ini bertugas sama seperti skimmer yakni merekam semua aktifitas transaksi dan data kartu kredit yang bertransaksi di mesin EDC tersebut.

Selang beberapa waktu kemudian sejak pemasangan mesin EDC ber-chip ini - biasanya 3 atau 6 bulan - tergantung ramainya merchant, kawanan maling ini akan kembali. Alasan mereka juga bisa bermacam-macam hanya untuk menarik mesin EDC tersebut dan digantikan mesin EDC baru lagi. Chipnya dikeluarkan dan data-data hasil kopiannya akan dibuka dan ditembakkan ke kartu kredit palsu sehingga siap dipergunakan. Inilah kejahatan yang marak terjadi beberapa waktu lalu.



Biasanya aksi kejahatan chip implant akan mengincar toko atau merchant paling ramai di mana pengunjungnya adalah kelas elit. Contohnya seperti restoran ternama, hotel berbintang 5, dsb. Tujuannya untuk mendapatkan nasabah kelas kakap yang kartu kreditnya minimal gold ke atas dengan limit di atas Rp 50 juta. Bahkan tidak tertutup kemungkinan aksi ini dijalankan dengan melibatkan orang dalam toko atau merchant itu sendiri. Biasanya yang berprofesi kasir karena identik dengan mesin gesek kartu kredit dan pembayaran uang.

Konon kadang kawanan mafia ini sengaja memacari kasir, customer service atau recepsionis hotel, restoran atau toko yang akan dijadikan target aksi mereka. Dengan demikian mereka akan lebih leluasa untuk mengganti mesin EDC asli dengan mesin EDC yang sudah dipasangi chip. Disinyalir ada beberapa aksi dilakukan dengan pura-pura melamar kerja di posisi kasir atau customer service. Bagi mereka gaji kecil tidaklah masalah karena mereka mengincar uang yang jauh lebih besar. Tak heran sekarang Anda bisa melihat hampir rata-rata pemilik usaha memasang kamera di ruangan recepsionis atau kasir untuk memantau aktifitas si kasir seperti ini. Ada yang mencurigakan otomatis akan diketahui.

Wire tapping
Wire tapping atau wiretapping adalah aksi membajak saluran komunikasi data atau suara yang terjadi baik lewat koneksi internet, sambungan telepon, koneksi mesin EDC, mesin kasir, dsb. Jadi ada semacam alat yang sudah ditambahkan alat-alat tertentu yang kadang sulit diketahui secara kasat mata. Alat-alat ini terlihat normal dari luar, padahal di dalamnya sudah ada penyadap. Seperti aksi James Bond 007 atau spionase film-film Hollywood yang ada.

Begitu data-data sudah berhasil dimiliki otomatis akan dibuka dan ditembakan juga ke kartu kredit palsu yang sudah dipersiapkan. Untuk wire tapping ini jelas membutuhkan pengetahuan program komputerisasi dan alat-alat yang mendukung. Beberapa contoh alat wire tapping bisa Anda lihat di bawah ini. Tak beda dengan aksi spionase atau penyadapan lembaga KPK terhadap koruptor. Canggih ya?

Wiretapping merupakan istilah yang digunakan untuk suatu kejahatan yang berupa penyadapan saluran komunikasi khususnya jalur yang menggunakan kabel. Misalnya penyadapan yang mengacu pada mendengarkan komunikasi elektronik melalui telepon, komputer (internet) dan perangkat lain oleh pihak ketiga, sering dilakukan dengan cara rahasia. Percakapan dapat dimonitor (didengarkan atau direkam) secara terselubung dengan menggunakan kumparan induksi yang biasanya diletakkan di bawah dasar telepon atau di belakang sebuah handset telepon untuk mengambil sinyal induktif. Dalam Undang-Undang banyak pasal yang menegaskan bahwa wiretapping merupakan suatu perbuatan tindak pidana. Dapat dipahami mengingat tiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang ada di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi. Karena itu, dalam mengungkap suatu tindak pidana, pada dasarnya tidak dibenarkan melakukan penyadapan. Namun dari sudut konstitusi, penyadapan guna mengungkap suatu kejahatan, sebagai suatu pengecualian, dapat dibenarkan. Pertimbangannya, aneka kejahatan itu biasanya dilakukan terorganisasi dan sulit pembuktiannya. Wiretapping biasanya dimanfaatkan oleh badan-badan keamanan untuk mengantisipasi pesan-pesan yang berisi kejahatan seperti terorisme atau instansi-instansi pemerintah seperti KPK untuk melakukan penyadapan telepon pelaku kasus korupsi.

Adapun solusi yang harus dilakukan untuk mencegah wiretapping tersebut yaitu, pada saluran telepon harus lebih memperhatikan saluran telepon, jangan sampai muncul kabel yang mengarah pada tempat yang tidak seharusnya, lindungi telepon dengan kabel pelindung, dan jangan membiarkan kabel terlentang begitu saja pada suatu lokasi. Serta lebih berhati-hati dalam pengiriman pesan dan percakapan yang bersifat rahasia. Dalam mengakses internet harus lebih berhati-hati dalam mengakses website atau mengirimkan data pribadi melalui email ataupun website pribadi. Saat ini juga sudah banyak sekali software-software atau teknik yang dapat digunakan untuk mengurangi penyadapan informasi, contohnya seperti Enkripsi yang merupakan proses dimana informasi yang dapat diambil dengan mudah menjadi lebih rumit karena tidak adanya mekanisme decoding yang cocok.


Mengenai cara penggunaan dan transaksi kartu kredit palsu yang sudah berhasil ditembakkan lewat aksi skimming, chip implant dan wire tapping ada tekniknya tersendiri. Tidak bisa dilakukan begitu saja karena akan dicurigai dan mudah terbongkar. Berhati-hatilah karena kawanan maling ini masih berkeliaran dan masih mengincar banyak nasabah. Terus ikuti website mafia kartu kredit dotcom untuk mendapatkan update ilmu terbaru.


Referensi
http://www.mafiakartukredit.com/2012/03/aksi-kejahatan-data-stolen-kartu-kredit.html

0 komentar:

Posting Komentar